Nah kali ini, kita akan belajar cara mengkonfigurasi/memasang DHCP pada Debian 5 Lenny.
1. Kita harus menginstall paket DHCP Server pada Debian yang bernama "dhcp3-server".
Ketikkan perintah "apt-get install dhcp3-server" (tanpa tanda kutip). Maka akan muncul tulisan seperti ini:
Generating /etc/default/dhcp3-server...
Starting DHCP server: dhcpd3check syslog for diagnostics. failed! failed!
invoke-rc.d: initscript dhcp3-server, action "start" failed.
Memang setiap kali installasi dhcp server, akan muncul pesan failed karena settingan IP Address kita memang tidak sesuai dengan Ip Address pada file konfigurasi default dhcp3-server yang baru kita install.
2. Nah... Langkah kedua, kita sesuaikan konfigurasinya dengan mengubah konfigurasi default dhcp3-server. Kita langsung masuk saja ke file konfigurasi dhcp3-server yang bernama dhcpd.conf. Caranya, ketik : "nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf ". Lalu cari tulisan seperti dibawah ini:
# A slightly different configuration for an internal subnet
# subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.244 {
# range 10.5.5.26 10.5.5.30;
# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
# option domain-name "internal.example.org";
# option routers 10.5.5.1;
# option broadcast-address 10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;
#}
Hilangkan semua tanda pagar dan ganti sesuaikan dengan settingan interface yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya. Nantinya akan menjadi seperti ini:# subnet 10.5.5.0 netmask 255.255.255.244 {
# range 10.5.5.26 10.5.5.30;
# option domain-name-servers ns1.internal.example.org;
# option domain-name "internal.example.org";
# option routers 10.5.5.1;
# option broadcast-address 10.5.5.31;
# default-lease-time 600;
# max-lease-time 7200;
#}
# A slightly different configuration for an internal subnet.
subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.3 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.2;
option domain-name "smkn7smg.sch.id";
option routers 192.168.1.1;
option broadcast-address 192.168.1.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
Save dengan cara Ctrl + X laluY, tekan Enter. Tanda p agar pada tulisan "A slightly ..." jangan dihapus karena itu merupakan sebuah comment. Subnet selalu diakhiri dengan angka 0 (nol). Netmask kita sesuaikan kebutuhan saja. Disini range diisi dengan IP 192.168.1.3 sampai 192.168.1.254 berarti IP yang nanti diberikan kepada client adalah IP tersebut. Sedang option domain-name-servers diisi dengan IP Address kita (server) sesuai settingan interface. Dan option domain-name diisi dengan alamat/domain yang nanti akan dipakai. subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.1.3 192.168.1.254;
option domain-name-servers 192.168.1.2;
option domain-name "smkn7smg.sch.id";
option routers 192.168.1.1;
option broadcast-address 192.168.1.255;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
3. Tentukan interface mana yang akan digunakan untuk melayani dhcp server. Pilih ethernet sesuai IP Address yang tadi kita setting pada interface.
# On what interfaces should the DHCP server (dhcpd) serve DHCP requests?
# Separate multiple interfaces with spaces, e.g. "eth0 eth1".
INTERFACES=""
Karena pada tutorial ini menggunakan eth0 maka nantinya menjadi seperti ini:# Separate multiple interfaces with spaces, e.g. "eth0 eth1".
INTERFACES=""
# On what interfaces should the DHCP server (dhcpd) serve DHCP requests?
# Separate multiple interfaces with spaces, e.g. "eth0 eth1".
INTERFACES="eth0"
4. Setelah di sava. Langkah terakhir adalah me-restart dhcp3-server dengan perintah "etc/init.d/dhcp3-server restart".# Separate multiple interfaces with spaces, e.g. "eth0 eth1".
INTERFACES="eth0"
Nah setelah semua langkah dilakukan dengan benar, kita bisa mengecek pada pc client. Ingat dengan syarat setting dulu mode penentuan ip addressnya. Yaitu dengan memilih pilihan "Obtain ip automatically".